DASAR PEMIKIRAN
Dalam bukunya Tentang Sastra Inggris, Voltaire --tatkala berada di
negeri itu tahun 1726-- mendengar ada diskusi di kalangan cendikiawan
perihal: siapa manusia paling jempolan. Caesar? Alexander? Tamerlane?
atau Cromwell? Salah seorang peserta bilang, tak syak lagi pastilah Sir
Isaac Newton jago bin jagonya. Voltaire akur dengan pilihan ini dengan
pertimbangan, "Memang dialah yang membimbing kita punya pikiran dengan
kekuatan kebenaran, bukan membelenggunya dengan kekerasan. Karena itu
sepatutnya kita menaruh hormat dan salam ta'zim dan berhutang budi tak
terperikan."
Apa betul Voltaire yakin Sir Isaac Newton manusia terjempol di jagad,
ataukah sekedar mencoba, menampilkan permasalahan filosofis karena
penunjukan itu akan memancing pertanyaan-pertanyaan susulan: dari sekian
milyar manusia yang pernah lahir di dunia, siapa diantara mereka yang
punya Pengaruh terhadap jalannya sejarah?
Buku ini merupakan jawaban saya. Ada seratus anak manusia dalam daftar
yang saya susun dan saya yakin keseratus orang itu menentukan arah
jalannya sejarah. Perlu saya tegaskan, mereka itu bukanlah
manusia-manusia dalam artian "terbesar," melainkan dalam arti paling
berpengaruh dalam sejarah. Misalnya, saya cantumkan Stalin dalam daftar,
karena pengaruhnya dalam sejarah, tak peduli dia itu bengis dan
jahanam. Di lain pihak, orang suci dan keramat seperti Bunda Carini,
tidak.
Buku ini semata-mata berurusan dengan pertanyaan siapa seratus orang itu
yang telah pegang peranan mengubah arah sejarah dunia. Dari seratus
orang itu saya susun urutannya menurut bobot arti pentingnya, atau dalam
kalimat lain: diukur dari jumlah keseluruhan peran yang dilakukannya
bagi ummat manusia. Kelompok seratus orang istimewa ini saya susun dalam
daftar saya, tak peduli apakah dia seorang bijak bestari atau terkutuk,
tak peduli apakah dia kesohor atau gurem, gemerlapan atau biasa-biasa
saja. Yang jelas, kesemua mereka adalah anak-anak manusia yang telah
memberi bentuk kepada kehidupan kita, meraut lonjong-bulatnya wajah
dunia.
Sebelum menyusun daftar urutan, tentu saja perlu ada patokan dasar,
siapa yang layak dicantumkan dan atas alasan apa. Patokan dasar pertama
sudah barang tentu memang manusianya benar-benar pantas. Tetapi, patokan
dasar ini tidak selamanya mudah. Misalnya: apakah pujangga bijak Lao
Tzu dari Cina betul-betul pernah hidup di dunia? Apakah bukannya sekedar
tokoh dongeng? Bagaimana pula tentang Homer, tentang Aesop yang kesohor
dengan julukan penulis kisah dunia binatang? Menghadapi masalah musykil
seperti itu, terpaksa saya menempuh jalan dugaan --saya harap bukan
duga sembarang duga-- karena saya pun menghimpun informasi dari
sana-sini seberapa bisa.
Pribadi-pribadi anonim juga di luar hitungan. Boleh jadi penemu roda
--jika benar roda dirancang oleh seorang individu-- tidak bisa tidak
layak digolongkan tokoh yang tak kalah pentingnya dengan mereka yang
tercantum dalam daftar, tetapi diukur dari patokan dasar yang saya
letakkan, saya sisihkan dari bahan pertimbangan. Tak kecuali penemu cara
tulis-menulis.
Dalam penyusunan daftar ini saya bukan semata memilih tokoh paling
kenamaan dan kemilau dalam sejarah. Ketenaran, bakat, kedermawanan,
tidaklah bisa disamakan dengan pengaruh. Karena itu, nama-nama seperti
Benjamin Franklin, Martin Luther King Jr., Babe Ruth, bahkan Leonardo da
Vinci tidak termasuk dalam seratus tokoh saya, walau beberapa
diantaranya saya cantumkan dalam kelompok "Tokoh-tokoh Terhormat"
sesudah Seratus Tokoh. Lagi pula, apa yang saya sebut pengaruh tidaklah
mesti selalu berkaitan dengan kelembutan, baik hati, belas kasih. Itu
sebabnya keparat jenius seperti Hitler masuk syarat kelompok Seratus
Tokoh.
Atas dasar pertimbangan yang dimaksud pengaruh itu mesti mengandung
jangkauan mondial, pribadi-pribadi hebat, politikus-politikus lokal
tidaklah masuk hitungan. Tetapi bisa juga terjadi --misalnya pada diri
Peter Yang Agung dari Rusia-- biarpun pengaruh utamanya tertuju pada
negerinya sendiri, namun riaknya bisa terasa ke luar batas tanah airnya.
Alasan ini mendorongnya bisa masuk daftar saya.
Saya tidak semata membatasi daftar pada tokoh-tokoh yang punya pengaruh
terhadap peri kehidupan kemanusiaan masa kini. Pengaruh atas generasi
masa lampau saya anggap punya harga sama, dan saya perhitungkan.
Bagaimana tentang masa depan? Dalam kerja penyusunan tingkat-tingkat
urutan daftar ini, baik menyangkut pria maupun wanita, saya anggap
pengaruh karya dan cipta mereka juga menyentuh generasi dan peristiwa
masa depan. Berhubung pengetahuan kita tentang masa depan teramatlah
terbatasnya, terang tak sanggup saya mereka-reka kesinambungan pengaruh
mereka dengan segala kepastian. Sementara itu, rasanya aman kalau saya
meramalkan bahwa listrik --misalnya saja-- masih tetap punya arti
penting lima ratus tahun mendatang, karena itu persembahan pendekar ilmu
seperti Faraday dan Maxwell akan tetap punya pengaruh terhadap peri
kehidupan keturunan kita di masa jauh mendatang.
Dalam hal memutuskan di mana tempat pribadi seseorang, saya cenderung
pada pertimbangan sejauh mana sumbangsihnya pada gerakan-gerakan
historis. Secara umum, perkembangan historis besar tak pernah
dilontarkan oleh perbuatan seseorang semata-mata. Hanya karena buku ini
membahas dan berurusan dengan individu, dengan pengaruh perbuatan
pribadi, saya mencoba memisah-misahkan sejauh mana peranan seseorang
dalam proporsi peranan yang telah diperbuatnya. Oleh sebab itu,
pribadi-pribadi tidaklah diletakkan pada tempat yang setara melainkan
berkaitan dengan sejauh mana mereka terlibat dalam arti penting kejadian
atau perkembangan. Karena itu, bisa terjadi seseorang yang secara nyata
bertanggung jawab terhadap sesuatu peristiwa atau perkembangan, saya
tempatkan pada urutan tingkat lebih tinggi daripada seseorang yang
kurang pegang peranan walau berada dalam suatu gerakan penting.
Contoh paling menyolok dapat disaksikan pada pilihan saya menempatkan
Nabi Muhammad dalam urutan tingkat lebih tinggi ketimbang Nabi Isa. Ini
sebagian pokoknya lantaran saya percaya Muhammad punya pengaruh pribadi
lebih besar dalam hal pembinaan Agama Islam dari pada Nabi Isa terhadap
Agama Kristen. Ini --tentu saja-- bukan lantas berarti saya menganggap
Nabi Muhammad itu merupakan manusia lebih besar dibanding Nabi Isa.
Banyak kejadian dan perkembangan penting yang melibatkan peranan
sejumlah besar orang. Namun tak seorang pribadi pun layak dipandang
paling terdepan diantara mereka. Misal terbaik tampak pada dunia bahan
peledak dan senjata api. Atau dalam perkara gerakan kebebasan kaum
wanita. Atau sekitar masalah lahir dan berkembangnya Agama Hindu. Betapa
pun kesemua perkembangan itu menyimpan makna amat penting, tetapi jika
tingkat kedudukan urutan mereka dibagi rata, tak seorang pun akan masuk
daftar.
Ataukah ditempuh cara menunjuk salah seorang mewakili rekan-rekannya
yang berada dalam satu rangkuman peranan pengembangan? Atau menyepakati
orang tersebut menduduki tingkat urutan? Saya pikir tidak bisa. Dengan
cara begini, filosof Hindu Sankara bisa tampil hampir di puncak urutan
selaku wakil Hinduisme. Padahal, Sankara sendiri tidaklah tersohor, dia
tak dikenal di luar India dan dia bukanlah tokoh berpengaruh. Kesulitan
serupa akan saya temui bilamana menempatkan si slebor Richard Gatling
--penemu senapan mesin-- pada urutan diatas Albert Einstein, semata-mata
atas pertimbangan bahwa perkembangan senjata api jauh lebih penting
ketimbang penemuan teori relativitas. Menghadapi masalah-masalah macam
begini, saya sudah berketetapan hati tidak akan coba-coba memilih "Yang
utama dari yang setara." Tiap orang yang tercantum di buku ini sudah
terpilih atas dasar pertimbangan pengaruhnya yang nyata, dan tidak dari
sudut wakil dari sesuatu perkembangan.
Bilamana dua orang bekerja erat bersama menghasilkan sesuatu hasil karya
kolektif, saya gariskan suatu ketentuan spesial. Misalnya, Orville dan
Wilbur Wright bekerja berdua begitu dekatnya bahu-membahu menemukan
pesawat terbang, dengan sendirinya nyaris mustahil memisahkan peranan
mereka sendiri-sendiri. Dalam kasus macam ini adalah gegabah mencoba
menetapkan jatah yang berimbang untuk masing-masing mereka dan
mengangkatnya secara terpisah-pisah dalam daftar. Pemecahan yang
ditempuh adalah keduanya diperlakukan sebagai suatu hasil gabungan.
Hal yang mirip dengan Wright bersaudara itu terjadi pula pada Karl Marx
dan Friederich Engels. Keduanya peroleh tempat urutan sama walau
penyebutan nama dalam daftar urutan jatuh pada Karl Marx. Saya anggap
peranan Marx dalam hal ini lebih menonjol. Ada banyak lagi kasus hasil
kerja gabungan yang saya perlakukan seperti itu. Perlu saya tandaskan,
garis kebijaksanaan macam ini tidaklah diperuntukkan hanya kepada mereka
berkat bekerja dalam lapangan yang serupa, tetapi semata-mata hanya
dari segi kerjasamanya.
Ada pula segi pertimbangan lain dalam hal penempatan daftar urutan ini
yang perlu diperhatikan. Mari sedikit menoleh ke masa lampau. Kita akan
melihat, andaikata Guglielmo Marconi tidak menemukan radio beberapa
orang dalam tahun-tahun yang tak begitu berjauhan akan menemukannya.
Begitu juga halnya dalam perkara Mexico. Andaikata Hernando Cortes tak
pernah dilahirkan ibunya ke dunia, toh Mexico ditaklukkan juga oleh
Spanyol. Tak kecuali menyangkut teori evolusi: tanpa adanya Charles
Darwin pun teori itu akan terumuskan juga. Tetapi, fakta menunjukkan
memanglah karya itu diselesaikan oleh Marconi, Cortes, dan Darwin. Itu
sebabnya, ketiga orang itu tercantum dalam urutan daftar selaras dengan
hasil prestasi masing-masing. Dalih "Kemungkinan lain bisa terjadi" bisa
disisihkan.
Di segi lain, sejumlah kecil orang-orang tertentu bertanggung jawab
terhadap terjadinya peristiwa besar yang tanpa peranan mereka tak akan
pernah ada. Dalam rangka penentuan urutan orang-orang ini --katakanlah
kumpulan beragam manusia-manusia istimewa termasuk didalamnya Jengis
Khan, Beethoven, Nabi Muhammad dan William Sang Penakluk-- prestasi
khusus mereka memperoleh bobot tersendiri, karena orang-orang ini secara
pribadi memancarkan pengaruh yang mendalam, dalam arti makna yang
sesungguh-sungguhnya.
Dari puluhan milyar manusia yang pernah ada di atas planit bumi ini, tak
lebih dari satu juta yang bisa masuk ke dalam buku biografi dalam arti
luas. Dari jumlah itu, mungkin cuma 20.000 orang yang hasil upayanya
punya harga untuk disebut dalam buku kamus biografi. Dan dari jumlah itu
hanya 0,5% yang saya cantumkan dalam daftar urutan saya. Ini artinya,
menurut hemat saya --mereka itu hasil perasan betul-betul, mereka itu
manusia yang punya makna monumental dalam sejarah kemanusiaan.
Pengaruh peranan wanita terhadap peri kehidupan manusiawi, begitu pula
peranan dan sumbangsih mereka terhadap kebudayaan manusia, jelas lebih
besar dari jumlah mereka yang tercantum dalam daftar saya ini. Tetapi,
kecemerlangan pengaruh ketokohan merupakan hasil upaya gabungan dari
sejumlah pribadi-pribadi, baik dalam arti bakat maupun kesempatan untuk
pemantapan pengaruh. Sepanjang sejarah, peranan mereka umumnya
disepelekan. Keputusan saya mencantumkan dua tokoh wanita dalam daftar
merupakan pencerminan dari rasa penyesalan terhadap kebenaran. Saya
tidak melihat faedahnya menutup-nutupi adanya fakta yang bernada
keengganan dan diskriminatif atas pencantuman mereka dalam daftar. Buku
ini tak lain tak bukan berdasar apa yang memang pernah terjadi di masa
lampau, dan bukannya apa yang harus terjadi, dan bukan pula sekedar
berbuat adil terhadap apa yang pernah terjadi dalam sejarah kemanusiaan.
Pengamatan serupa juga saya lakukan terhadap peranan pelbagai kelompok
ras dan etnis yang anggautanya telah dirugikan dan disia-sia di masa
lampau.
Di atas sudah saya tekankan bahwa soal pengaruh saya jadikan
satu-satunya ukuran dalam penyusunan daftar urutan tentang ikhtisar
peranan pribadi-pribadi. Tentu saja, bukan perkara sulit menyusun daftar
"Orang-orang hebat" dengan dasar pertimbangan lain seperti masyhur,
berkarya besar, bakat, sarat kesanggupan, bijak bestari.
Para pembaca sendiri bisa bernafsu bikin percobaan menyusun daftar
menurut selera Tuan-tuan sendiri, apakah menyangkut manusia yang amat
berpengaruh, atau manusia yang termasyhur, atau tentang manusia-manusia
langka yang punya kelebihan di luar kelaziman pada bidang-bidang
tertentu. Tentu saja saya berpendapat, buku yang saya susun tentang
seratus tokoh yang mempengaruhi sejarah dunia ini bukan saja mempesona
tetapi juga menarik. Berbarengan dengan itu saya pun yakin Tuan-tuan pun
dapat menikmati daftar tokoh yang Tuan susun sendiri sebagai latihan
keintelektualan. Daftar susunan Tuan itu tak akan sama dan tak perlu
sama dengan daftar susunan saya. Siapa tahu, Tuan lebih cenderung
menyusun daftar seratus tokoh yang masih hidup dan berkeliaran di atas
bumi ini, atau daftar seratus tokoh yang menyimpan karisma ajaib.
Tetapi, jika Tuan akan menyusun daftar seratus tokoh yang paling
berpengaruh, saya doakan latihan Tuan itu akan bermanfaat buat Tuan,
seperti halnya bermanfaat untuk diri saya, karena perbuatan itu akan
membuka lebih lebar cakrawala baru dalam sejarah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar